Toni RM: Uang Diduga Jadi Motif Utama Pembunuhan Putri Apriyani

Toni RM: Uang Diduga Jadi Motif Utama Pembunuhan Putri Apriyani

24news.id, Indramayu – Penyidikan kasus dugaan pembunuhan terhadap Putri Apriyani kian mengerucut pada Bripda Alvian Maulana Sinaga sebagai terduga pelaku. Dugaan ini diperkuat oleh kesaksian saksi kunci berinisial R yang mengetahui bahwa Putri dan Bripda Sinaga pernah tinggal di satu kos.

Kuasa hukum keluarga korban, Toni RM, menjelaskan bahwa saksi R pernah berkunjung ke kamar kos Putri dan melihat seragam polisi milik Bripda Alvian Maulana Sinaga tergantung di dinding kamar kos tersebut.

“Kesaksian ini menguatkan bahwa tidak ada orang lain selain Bripda Alvian Maulana Sinaga yang terakhir bersama korban. Hal ini berkesesuaian dengan bukti lain seperti ponsel, tas, sepeda motor, dan rekaman CCTV,” ujar Toni RM.

Dari hasil penyelidikan, terungkap informasi terkait hilangnya uang milik Putri Apriyani. Rinciannya, pada tanggal 4 Agustus 2025 korban menerima transfer Rp20,5 juta dari ibunya yang bekerja di Hong Kong. Tiga hari kemudian, pada tanggal 7 Agustus, korban kembali menerima uang Rp16 juta. Dengan demikian, total saldo rekening Putri mencapai Rp36,5 juta. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk menggadaikan sawah keluarga.

Namun, pada malam tanggal 8 Agustus, saat diminta mengambil uang oleh orang tuanya, Putri tiba-tiba sulit dihubungi. Bahkan, panggilan ibunya sempat ditolak. Toni RM menduga korban panik karena uang tersebut telah dipakai oleh Bripda Sinaga. Keesokan paginya, Putri Apriyani ditemukan meninggal dunia.

“Nah sejak itu sudah tidak ada kabar, lalu ibunya mencoba untuk menghubungi Putri tapi ditolak, dan pagi harinya mendapat kabar bahwa Putri meninggal,” ujarnya

Pada tanggal 11 Agustus, ahli waris Putri mengecek ke bank dan mendapati saldo rekening Putri hanya tersisa Rp92 ribu. Tercatat, sebesar Rp32 juta telah berpindah atau ditransfer ke rekening atas nama Alvian Maulana Sinaga.

Melihat hal ini, Toni RM menduga motif utama pembunuhan adalah uang. Ia juga menambahkan bahwa upaya pembakaran ponsel dan barang milik korban diduga dilakukan pelaku untuk menghilangkan jejak.

Kasus ini telah menyita perhatian publik, dan masyarakat Indramayu menunggu langkah tegas aparat untuk menuntaskan kasus pembunuhan yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.