Dandim 0616/Indramayu Laksanakan Komsos Dengan Gapoktan Desa Sudimampir, Terkait Program (IPHA)

Dandim 0616/Indramayu Laksanakan Komsos Dengan Gapoktan Desa Sudimampir, Terkait Program (IPHA)

24news.id.-Indramayu-Bertempat di persawahan desa Sudimampir Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu, Dandim 0616 Indramayu melaksanakan kegiatan Komsos dengan Gapoktan Desa Sudimampir, dalam rangka panen padi Program Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0616 Indramayu Letkol Inf Yanuar Setyaga, Camat Balongan, Opik Hidayat, Danramil 1601/Indramayu Kapten Inf Sudianto, Kapolsek Balongan, Kuwu Desa Sudimampir H.Wukir, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXVII Kodim 0616/Indramayu Koorcabrem 063 PD III Siliwangi, Ny. Marchella Setyaga, beserta pengurus, dan Puluhan para Gapoktan Desa Sudimampir.

Dalam sambutannya, Dandim 0616 Indramayu Letkol Inf Yanuar Setyagaa mengatakan, adapun maksud dari komsos tersebut terkait Program Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) adalah sebuah metode budidaya padi yang mengutamakan efisiensi penggunaan air hingga 30% dengan menghemat air, IPHA memungkinkan pertanaman padi di lahan yang lebih luas, termasuk saat musim kemarau. Dibandingkan metode konvensional, dengan tujuan meningkatkan produktivitas hasil panen hingga 20% dan pendapatan petani.

“IPHA juga menekankan pengelolaan tanaman, air, dan tanah yang lebih efektif, efisien, dan proporsional. Program Irigasi Padi Hemat Air dapat menghemat biaya, dikarenakan bibit yang dipergunakan akan lebih sedikit (10 kg/ha) dibandingkan metode konvensional (25-30 kg/ha),”Ujarnya.

Program Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) telah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Indramayu. Penerapan IPHA di Indramayu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan produksi padi, dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. Program Irigasi Padi Hemat Air melibatkan beberapa tahapan tahapan yang dijalankan.

“Pemilihan varietas unggul, memilih varietas padi yang tahan terhadap kekeringan dan memiliki potensi hasil tinggi, penggunaan benih yang sedikit yang menggunakan benih dengan jumlah yang lebih sedikit (10 kg/ha), pengaturan pengairan yang tepat memberikan air secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan metode pengairan berselang (intermittent irrigation).

Pengelolaan tanah yang baik menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi dan pengendalian hama dan penyakit agar cepat menggunakan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan, seperti penggunaan burung hantu sebagai predator tikus.

“Serap Gabah Petani adalah program pemerintah yang dijalankan oleh Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) dan melibatkan Dinas Pertanian dan Pangan di tingkat daerah yang berkolaborasi dengan TNI-POLRI. Program ini bertujuan untuk membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.500/kg.

Program ini membantu petani untuk mendapatkan harga gabah yang terjamin, terutama saat harga gabah di pasar mungkin rendah, dengan membeli gabah petani, Perum Bulog membantu menjaga stabilitas harga gabah di pasar dan mencegah penurunan harga yang drastis saat panen raya.

Program tersebut bergerak demi mendukung Ketahanan Pangan, program swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional, meningkatkan Kesejahteraan Petani, dengan harga gabah yang terjamin, petani diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan.